Tuntas
sudah perjalanan para biker IMUD (Independent Motorcycle UniteD) Balikpapan mengelilingi
pulau Jawa dari Surabaya melintasi jalur pantura hingga kembali lagi melalui
jalur pantai selatan selama 8 hari. Tak kurang 1700 km telah ditempuh. Kali ini
perjalanan diikuti oleh sepuluh biker: Bro Junaidi - Koordinator IMUD
sekaligus penanggung jawab selama turing, Bro Widdi, dan Bro Wariyono
dengan Honda Tiger Revo, Bro Dodo –
Suzuki Inazuma, Bro Sunarjadi – Honda
MegaPro yang full accessories sebagai Road Captain, Bro Ali Ridwan – Honda
CB150 Street Fire, Bro Bayu – Kawasaki Ninja Z250, Bro Rudi “Virang” – Yamaha Vixion,
Bro Bagus – Kawasaki Estrella dan Bro
Ook dengan Yamaha Scorpio-nya.
Day 1, Sabtu 10 Desember
Tim tiba di Surabaya jam 7.20 pagi dengan pesawat
Lion dari Bandara Sepinggan Balikpapan, kecuali Bro Bagus yang telah terbang
terlebih dahulu pada Jumat sore. Dari Bandara langsung menuju ke rumah Masbro
Wazirul Lutfi rekan kerja yang kebetulan berdomisili di Surabaya. Bro Bagus kemudian menyusul bergabung. Ternyata
beberapa teman kerja yang sudah lama tak bertemu juga datang. Maka seketika
menjadi acara reuni dadakan.
Dua hari sebelumnya semua kendaraan telah di berangkatkan dari pelabuhan Semayang Balikpapan. Update kabar terakhir kapal baru sandar sekitar jam 19.00 waktu Surabaya. Sehabis magrib meluncur ke Tanjung Perak sambil mencari penginapan. Bermalam minggu sambil ngopi di pelabuhan Tanjung Perak ternyata asik juga. Jam 21 lewat akhirnya kendaraan dapat di keluarkan dari kapal Santika dan kembali ke Hotel Pacific untuk istirahat dan persiapan riding keesokan harinya.
Dua hari sebelumnya semua kendaraan telah di berangkatkan dari pelabuhan Semayang Balikpapan. Update kabar terakhir kapal baru sandar sekitar jam 19.00 waktu Surabaya. Sehabis magrib meluncur ke Tanjung Perak sambil mencari penginapan. Bermalam minggu sambil ngopi di pelabuhan Tanjung Perak ternyata asik juga. Jam 21 lewat akhirnya kendaraan dapat di keluarkan dari kapal Santika dan kembali ke Hotel Pacific untuk istirahat dan persiapan riding keesokan harinya.
Terima kasih buat masbro Lutfi yang sudah menjamu seharian penuh di
Surabaya.
reuni |
malam minggu di Pel Tj Perak |
Day 2, Minggu 11 Desember
Cuaca cerah sepanjang perjalanan para
biker melaju dengan kecepatan rata-rata 80-90 km/jam hingga jam 8 rehat di RM
Luwes Kragan, Rembang untuk sarapan. Lewat tengah hari tiba di RM Sampurna, jalan
raya Semarang Kendal Km 12. Saatnya makan siang. Ketika hendak melanjutkan perjalanan, hujan
rintik mulai turun. Jas hujan pun
dikenakan. Tak lama dalam perjalanan menuju Kendal hujan deras turun
tiba-tiba.
Di tengah guyuran hujan, masih di Kendal bearing roda belakang si Virang
tunggangan bro Rudi mengalami masalah. Sambil menunggu perbaikan di bengkel
pinggir jalan terdekat, mampir ke warung untuk berteduh ditemani secangkir teh
poci. Kelar perbaikan tim kembali melanjutkan perjalanan. Tapi tak lama kembali
bearing roda belakang si Virang bermasalah. Hingga magrib menjelang perbaikan
belum selesai. Akhirnya diputuskan tim di bagi dua. Tim satu Bro Sunarjadi,
Junaidi, Widdi, Ook, Wariyono dan Bagus melanjutkan perjalanan dengan target
Cirebon. Sisanya tim dua, Bro Dodo, Bayu, Ali dan Rudi menunggu hingga selesai.
Sekitar jam 21.30 tim dua menyusul. Jalan raya yang cukup gelap dan hujan yang terus
mengguyur sepanjang perjalanan hingga larut malam, membuat para biker tidak
bisa memacu kendaraan dengan maksimal. Akhirnya tim memutuskan untuk berhenti
dan bermalam di Tegal.
Lasem |
Sabar ya..,mesti pelan-pelan ini |
Semarang |
Day 3, Senin 12 Desember
Jam 7 pagi, tim dua start dari Tegal menuju Cirebon. Tak lupa jeprat-jepret
mengabadikan momen. Jalan raya Tegal-Cirebon yang mulus dan lalu lintas yang
masih sepi membuat para bikers leluasa melaju di atas kendaraan. Jam 9 kurang telah
tiba di Cirebon. Sambil menunggu tim satu yang ternyata menginap di Brebes, tim
dua beristirahat dan sarapan di sebuah warung di seberang terminal bis
Harjamukti. Oya, dari Cirebon Pakbro Ook memisahkan diri dari rombongan dan melanjutkan
solo riding langsung ke Bandung. Dari Cirebon tim yang sudah bergabung langsung
menuju Lembang melalui jalur Majalengka – Subang. Kembali di tengah perjalanan
setelah menembus kepadatan lalu lintas, beberapa rider terpisah. Beruntung si
Inazuma berhasil menemukan jalur dan bertemu dengan rombongan di depan Polres
Sumberjaya, Majalengka. Ternyata tiga orang rider lainnya, bro Bagus, Bayu dan
Jun IMUD Sejati juga terpisah. Setelah berkoordinasi bebrapa saat akhirnya tim
dapat berkumpul utuh lagi. Jalan menuju Lembang sangat menantang melewati jalur
pedesaan meliuk-liuk naik turun diselingi aspal yang sudah penuh lubang di
beberapa bagian. Hujan rintik-rintik juga setia menemani sepanjang perjalanan.
Menjelang sore akhirnya jalanan berakhir di jalan raya mulus yang membelah
perkebunan teh. Sekitar jam 16.30 para biker IMUD akhirnya tiba di kediaman Pak
Pram di Lembang di sambut para biker dari Jakarta Bro Dikto, bro Ahmad Rusdiana dkk dan biker Bandung Pakbro Sal dan Pakbro Ujang yang sudah tiba
terlebih dahulu. Alhamdulillah.
Beberapa biker ada yang bermalam di Lembang, sebagian ada yang turun ke Bandung. Trims buat Pakbro Sal untuk mi rebusnya. Buat Bro Saleh, juga terima kasih sudah menyediakan rumahnya di Buah Batu untuk bermalam. Hampir semalam penuh hujan mengguyur kota Bandung.
IMUD invasion @ Cirebon |
Day 4, Selasa 13 Desember
Pagi-pagi para biker IMUD sudah berkumpul di depan Gedung Sate, ikon kota
Bandung untuk berfoto ria. Kemudian menyempatkan sarapan bubur ayam di jl.
Cilaki sebelum melanjutkan perjalanan etape 2 ke Yogyakarta sekitar jam 9. Tak
lupa untuk mengisi bbm tunggangan masing-masing.
Tiga orang biker, Bro Jun, Rudi dan Bayu akan menyusul kemudian karena
harus ke bengkel untuk perbaikan si Macan tunggangan Bro Jun.
Menembus kemacetan kota Bandung ternyata penuh perjuangan. Apalagi dengan
motor-motor IMUD yang full bagasi kanan kiri. Terpaksa klakson di bunyikan
setiap saat agar barisan tidak terpisah. Dari Bandung, pakbro Salahuddin dan
Pakbro “Ujang” Sudarjat bergabung. Di tengah perjalanan, Pakbro Ujang kembali
ke Bandung karena ada urusan yang harus diselesaikan. Pakbro Salahuddin
memutuskan solo riding di belakang rombongan. Makan siang di RM Ampera jalan
raya Ciawi Tasikmalaya. Memasuki perjalanan arah Cilacap hingga Majenang para rider
harus ekstra hati-hati ketika memacu kendaraannya karena lengah sedikit maka
lubang-lubang menganga siap memangsa. Saat waktu maghrib, tim sampai di Restoran Taman Pringsewu, Sumpiuh Kebumen
untuk istrirahat dan makan malam, sekaligus menunggu pakbro Sal untuk bergabung
kembali hingga ke Jogja melalui jalan Deandels menyusuri pantai Ayah. Sayang
pemandangan indah sepanjang jalan Deandels tak dapat dinikmati karena hari
sudah malam.
Menjelang tengah malam tim IMUD tiba di Wates di sambut oleh Pakbro Yongki,
bro Dedi Handoko dan bro Eko Dimensi
dari ION (Inazuma Owner Network) chapter Jogja.
Terima kasih tak terhingga buat brothers ION yang sudah rela menunggu
hingga larut malam di tengah udara dingin. Sayang, karena kelelahan lupa untuk berfoto bersama brother ION.
Belakangan disadari ternyata bro Widdi terpisah dari rombongan. Setelah
menunggu beberapa saat mendapat kabar rupanya bro Widdi salah jalur menuju ke
Sleman. Karena sudah lewat tengah malam dan kondisi sudah lumayan letih dan
mengantuk, diputuskan untuk menuju penginapan Agrapana Guest House di Jogja. Sementara Bro Widdi di pandu
dengan google map.
Seperti malam-malam sebelumnya hujan tetap setia menemani perjalanan malam
para biker IMUD.
Gedung Sate Bandung |
Perbatasan Jabar-Jateng |
Jalan Deandels |
Day 5, Rabu 14 Desember
Jogja. Pagi-pagi bro Widdi, Bro Ali dan Bro Wariyono sudah nongkrong di
bengkel AHASS untuk mengecek dan memperbaiki kendaraan masing-masing. Ditemani
Bro Kadir dengan Inazumanya, beberapa biker IMUD mengunjungi Dab Hobbies shop di
jalan Bumijo Tengah untuk berbelanja perlengkapan turing. Sementara, pagi itu Bro Jun, Rudi dan Bayu masih di Majenang
untuk melanjutkan perjalanan menyusuri Pantai Selatan Jawa Tengah menuju Jogja
sambil menikmati pemandangan.
Menikmati suasana kota sore hari di sekitar nol kilometer Jogja, makin
malam suasana bertambah ramai dengan para wisatawan. Berlanjut santap malam
dengan menu nasi goreng kambing plus sate Klatak Pak Jede khas Jejeran dan
berakhir di lesehan sambil meyeruput teh panas dan kopi Joss Tugu bersama tim
dua yang sudah kembali bergabung. Sedang asyiknya menikmati kopi tiba-tiba
hujan turun. Saatnya kembali ke penginapan dan beristirahat untuk persiapan
perjalanan berikutnya.
sore di Jogja |
Day 6, Kamis 15 Desember
Jam 6 pagi Pakbro Salahuddin sudah bersiap dengan NMax-nya untuk solo
riding kembali ke Bandung. Keep safety pakbro and enjoy your ride.
Di lepas bro Kadir dan bro Bagus di perbatasan depan komplek candi
Prambanan, tim IMUD melanjutkan etape selanjutnya: Jogja – Gunug Kidul –
Pacitan melalui Pracimantoro – Trenggalek – Tulungagung – Blitar. Sebelumnya,
tim IMUD di traktir sarapan pagi di RM Sabar menanti, oleh masbro Christian –
rekan lama dari Balikpapan yang sekarang tinggal di Jogja, yang kebetulan
sedang ulang tahun. So…HBD masbro Christian.
Cuaca pagi ini sangat bersahabat. Meninggalkan Jogja menuju Gunung Kidul.
Memasuki Pacitan jalur yang cukup menantang sudah menanti. Jalanan naik turun
berkelok kelok tiada henti menuntut kewaspadaan tinggi sambil mempertahankan
kecepatan. Namun pemandangan juga sangat indah. Di Pracimantoro jalur masih
berupa tanah lempung. Di beberapa bagian nampak basah berlumpur. Para rider
berkendara extra hati-hati. Dan benar saja, Inazuma hitam sempat terjatuh
akibat kehilangan keseimbangan ketika melewati jalur licin berlumpur.
Alhamdulillah, walaupun sempat terjatuh semua masih aman terkendali dan tidak
terjadi cedera ataupun kerusakan berarti. Lepas dari Pracimantoro kembali
disuguhi aspal mulus dan pemandangan indah hutan dan pantai laut selatan.
Memasuki siang hari singgah di Pantai Teleng Pacitan untuk santap siang. Menu ikan bakar yang gurih dengan sambal
super pedas. Wow…luar biasa. Cukup lama beristirahat di sini sambil menikmati
suasana pantai Pacitan. Masih di Pacitan menyempatkan diri melihat Monumen
Palagan Tumpak Rinjing, monumen perjalanan Panglima Sudirman dalam perang
gerilya.
Memasuki malam kembali hujan turun. Beberapa ruas jalan di Trenggalek penuh
kubangan lumpur. Setelah makan malam soto Dok Cak Ji di Trenggalek, perjalanan
berlanjut hingga tiba di hotel Saptra
Mandala, Blitar.
Titi dj pakbro Sal |
HBD bro Christian |
offroad @ Pracimantoro |
Pantai Soge Pacitan |
Pantai Teleng Pacitan |
Monumen Palagan Tumpak Rinjing |
Day 7, Jumat 16 Desember
Sekitar jam 10 pagi tim bersiap meninggalkan Blitar menuju Surabaya melalui
Malang. Sedikit terjadi miskomunikasi di
perjalanan ditambah si Virang tunggangan bro Rudi kembali mengalami masalah. Kali
ini pada rem cakram belakangnya. Akhirnya kembali ke Blitar untuk mencari
bengkel terdekat. Karena sudah masuk waktu sholat Jumat, diputuskan perjalanan
ditunda setelah menunaikan sholat. Sambil makan siang di RM Katineung, di
sepakati tujuan hari ini tidak jadi ke Surabaya tapi ke Malang melalui kawasan wisata bendungan Karang Kates.
Sore hari tiba di kota Malang. Thanks buat Bro Sunarjadi untuk penginapan
gratisnya. Selepas magrib beberapa biker menuju ke rumah orang tua Bro Wariyono
di Singosari untuk silaturahim. Rupanya hidangan malam lengkap sudah menanti.
Tak lama hujan pun turun.
Bendungan Karang Kates |
Day 8, Sabtu 17 Desember
Selepas subuh, 7 biker sudah bersiap-siap menuju Surabaya untuk mengapalkan
tunggangan menuju Balikpapan, sedangkan Bro Sunarjadi tetap di Malang dan akan
melanjutkan perjalanan ke Madiun. Perjalanan Malang ke Tanjung Perak, Surabaya
di tempuh sekitar dua jam. Sebelumnya menyempatkan diri untuk jeprat jepret di monumen Tugu Pahlawan Surabaya. Urusan
pengapalan motor beres, tim langsung menuju ke Bandara Juanda di antar oleh masbro
Danang. Matursuwun masbro.
Mission accomplished. Well done brothers.
persiapan Mlg-Sby |
Tugu Pahlawan Surabaya |