Berbeda dari
turing-turing sebelumnya, kali ini tidak hanya riding dan having fun tapi
sekaligus membawa misi sosial. Agenda utama selain menjelajah obyek wisata
adalah membagikan buku bacaan untuk sekolah dan perpustakaan di Desa Loleng,
Kotabangun.
Jumat malam, 17 Maret start dari
ruko perumahan Bhumi Nirwana km 4.5 menjelang jam 20 WITA. Thanks buat Masbro Bayu yang melepas rombongan hingga Tahu Sumedang km 50 jalan
poros Balikpapan - Samarinda. Kali ini 13 biker IMUD turut serta, diantaranya beberapa
biker yang baru pertama kali bergabung dengan IMUD termasuk seorang lady biker Vigi.
Tengah malam rombongan tiba di hotel Elty di kawasan Bukit Biru, Tenggarong.
Sabtu 18 Maret, di pagi yang cukup cerah tim sudah siap untuk menuju
ke Kotabangun. Tentu saja setelah mengisi amunisi : Nasi kuning “Nenek” di
tepian sungai Mahakam. Jarak Tenggarong ke Kotabangun hanya sekitar 60 km
dengan jalur yang kadang naik turun berkelok-kelok dan beraspal mulus. Sekitar satu jam
sampailah di tujuan, desa Loleng, Kecamatan Kotabangun untuk menyerahkan buku-buku
bacaan yang kurang lebih berjumlah sekitar 500 buah, termasuk beberapa buku
baru sumbangan dari brother IMUD. Setelah beramah tamah sejenak di kantor Desa, buku diserahkan oleh Pakbro
Junaidi sebagai koordinator IMUD dan diterima oleh Kepala Desa, Pak Jumadi. Semoga
bantuan ini bisa bermanfaat. Terima kasih buat Perpustakaan TEPI Balikpapan atas buku-bukunya.
Dari Desa Loleng tim menuju ke jembatan Martadipura sekaligus merasakan
sensasi riding di atas jembatan sepanjang sekitar 15 km, membentang di atas
sungai dan rawa yang menghubungkan Kecamatan Kotabangun bagian utara dan
bagian selatan. Bagi kamu yang cukup punya nyali untuk memacu adrenalin bisa
melaju sekencang-kencangnya di atas aspal jembatan nan mulus. Tapi awas jangan
sampai lepas kendali.
Puas memacu tunggangan di jembatan terpanjang di Indonesia ini, petualangan
berlanjut menuju area wisata alam Kendua Raya di desa Kedang Ipil. Menuju arah
Kedang Ipil aspal mulus berganti dengan jalanan off road berbatu memaksa para
biker berkendara dengan kewaspadaan penuh sambil sesekali mencari-cari tanda
arah lokasi wisata agar tak tersesat.
Semakin jauh jalan aspal berbatu digantikan jalan setapak di tengah rimbun
pepohonan. Rutenya terbilang ekstrim untuk motor-motor sport yang habitat aslinya di aspal bukan di jalan setapak berbatu dan
berlumpur di tengah hutan seperti ini. Dari info penduduk setempat sampailah di lokasi air
terjun. Air terjunnya memang cukup
indah dan menggoda sehingga beberapa biker tidak tahan untuk berbasah-basah merasakan
kesegaran air pegunungan di siang yang terik. Ternyata ini masih di wilayah SP 6 bukan Kedang Ipil.
Setelah bertanya kesana kemari, akhirnya bertemu dua orang biker yang
berboncengan mengendarai 2 motor matic
yang akan menuju ke Kedang Ipil. Lokasinya hanya sekitar 3 km dari
persimpangan arah air terjun di SP6. Waktu sudah menjelang sore ketika tiba di
Kendua Raya. Area wisata ini telah di kelola secara resmi dan profesional.
Untuk memasuki area wisata, pengunjung
dikenakan biaya 7 ribu rupiah/orang. Walau hanya sebentar tapi kelelahan setelah melintasi jalan offroad sepanjang 18 km terbayar sudah dengan menikmati keindahan dan
kesegaran air terjun Kendua Raya. Jam 6 sore tim kembali ke Tenggarong untuk
beristirahat dan kembali ke Balikpapan keesokan hari.
Selain tempat indah nun jauh di pedalaman sana, akan selalu ada cerita yang berbeda di setiap perjalanan. So...check it out....
|
Bagus "BgX" - Estrella
|
|
Rudi Virang-Vixion Hirang |
|
Dimas - Ninja 250 Mono |
|
Sunaryadi - RC, Honda Megy |
|
Jali -Inazuma |
|
Widdi - Tiger Revo |
|
Benny - Yamaha Sabre |
|
Junaidi Imud Sjt 60 - Tiger Revo |
|
Agustyan - Tiger |
|
Dodo - Inazuma |
ini keseruannya
|
Brangkaaat
|
Persiapan ke Kotabangun |
|
|
Semoga bermanfaat kata pakbro Jun |
|
Pak Kades |
|
@ Kec.Kotabangun |
|
Jembatan Martadipura |
|
ke air terjun SP6 |
|
IMUD sejati |
|
Km 54 |