Menandai momen satu dekade IMUD, turing yang sudah direncanakan jauh-jauh hari ke Lombok, Nusa Tenggara Barat akhirnya terlaksana, walaupun menjelang hari H hampir dibatalkan karena situasi Lombok yang sedang berduka akibat gempa 7 skala richter yang meluluh-lantakan bangunan dan perumahan warga. Dengan berbekal informasi yang cukup akurat,tim yang terdiri dari bro Dodo - Suzuki Inazuma (RC),bro Junaidi - Kawasaki Z250, bro Ali - Kawasaki Versys 250, bro Rudi "virang" kali ini dengan tunggangan gress Kawasaki Ninja 250, new comer bro Eko dengan Yamaha MT25 serta dua orang biker CARBON Bontang bro Ariskan dan Arise dengan Kawasaki Ninja 250 akhirnya tetap bertekad mengunjungi Pulau Lombok. Sementara bro Bagus "BgX" dan nyonya berangkat terpisah dari Jogja mengendarai Kawasaki W800.
Sabtu 11 Agustus, tim berangkat dari Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan ke
Surabaya. Sementara semua tunggangan telah dikapalkan terlebih dahulu ke
Pelabuhan Tanjung Perak. Jam 8 malam
kendaraan telah diturunkan dari kapal, tanpa menunda lebih lama langsung gas
menuju hotel Transit Pasuruan untuk bergabung dengan bro BgX dan bermalam.
Minggu pagi 12 Agustus, cuaca cerah. Semua biker telah bersiap-siap untuk
menuju destinasi pertama yaitu Bali.
Rehat di Paiton untuk minum kopi, kemudian lanjut hingga waktu makan
siang dengan menu ayam betutu mbak Lina
di Ketapang, Banyuwangi. Menyebrang dari Ketapang ke Gilimanuk memakan waktu
sekitar satu jam. Ombak bulan Agustus ini lumayan besar. Untuk keamanan, semua
motor IMUDer yang lumayan bongsor diikat dengan tali ke dinding kapal.
Menjelang sore, dari Gilimanuk langsung gas
menuju Denpasar melalui sisi Selatan. Walaupun jarak lebih pendek dari jalur
Utara, tetapi lalu lintas cukup padat dengan kendaraan besar.
Keesokan hari, Selasa 13 Agustus perjalanan dilanjutkan ke Lombok melalui
penyebrangan Padang Bai. Cuaca Bali cerah. Sayang sekali W800 mengalami
gangguan dengan system injeksinya sehingga bro Bgx tidak ikut ke Lombok. Jalur
Denpasar ke Padang Bai melalui jalan by-pass sangat mulus dan lancar sehingga
para Imuder dengan leluasa menarik gas hingga diatas 100km/jam. Penyebrangan
Padang Bai-Lembar, Lombok memakan waktu sekitar 4 jam lumayan melelahkan
apalagi ditambah dengan ombak yang cukup besar. Hingga matahari tenggelam di
ufuk barat, kapal belum merapat ke pelabuhan. Hari sudah gelap ketika
menjejakkan roda sepeda motor di aspal Lombok menuju ke komplek Bandara Lombok,
dimana masbro Teguh rekan bro Virang sudah menunggu. Terima kasih bro Teguh
atas sambutan dan tempat bermalam gratisnya.
Lombok, 14 Agustus. Cuaca cerah. Waktunya menikmati keindahan alam Lombok,
walaupun tetap harus menahan diri untuk ke Utara karena alasan keamanan dan
waktu yang terbatas. Waktu seharin ini di sempatkan untuk mengunjungi desa adat
Sasak Sade, kemudian ke pantai Kuta Mandalika dan Tanjung Aan yang indah.
Sedikit ke Timur menuju taman pohon purba Sambalia kemudian kembali menuju
Lembar. Sepanjang perjalanan terlihat banyak tenda-tenda didirikan untuk tidur
warga sebagai antisipasi bila sewaktu-waktu terjadi gempa susulan. Sedikit
merubah rencana, malam ini diputuskan menginap di Mataram karena hari sudah menjelang malam. Ternyata
di kota Mataram pun yang jauh dari pusat gempa, mal dan pusat pertokoan banyak
yang tutup. Kalaupun ada yang buka terbatas hingga jam 10 malam.
Pagi hari, 15 Agustus sebelum meninggalkan Lombok menyempatkan berkeliling
kota Mataram sambil sesekali mengambil
gambar. Jam 11 siang kapal berangkat menuju Padang Bai, Bali. Selamat tinggal
Lombok. Terima kasih atas keindahan alammu walaupun hanya sesaat menikmati.
Semoga bencana ini cepat berlalu. Pray for Lombok.
Perjalanan ternyata tak semulus yang direncanakan. Setelah 4 jam terombang
ambing ombak lautan selat Lombok, masih harus menunggu 5 jam untuk mangantri
sandar. Alhasil jam 8 malam baru bisa sandar. Rencana ke Gilimanuk berubah
kembali ke Denpasar lagi karena kondisi fisik yang terkuras.
Mengejar momen 17 Agustus di gunung Bromo, pagi hari 16 Agustus tim minus
bro Bgx bergegas menembus kemacetan menuju Gilimanuk untuk menyebrang ke
Banyuwangi, Lumajang dilanjutkan hingga ke Jember.
!7 Agustus, siap-siap merayakan kemerdekaan RI ke 73 di lautan pasir Bromo. Pagi hari keluar dari kota Jember. Memasuki Sukapura Probolinggo menjelang waktu sholat Jumat. Lepas sholat JUmat tim bergegas naik ke Bromo. Di perjalanan banyak rombongan biker lain yang menuju atau keluar dari arah Bromo. Menyeberangi lautan pasir cukup memacu adrenalin juga menguras tenaga. Bahkan ada yang jatuh bangun. Tapi semua terbayar dengan keindahan Bromo.
Puas menikmati udara sejuk bromo dan kopi panas, rombongan bergegas pulang ke Surabaya melalui jalur Penanjakan menuju Pasuruan.
Mission accomplished.
Dirghayu Indonesia.
Dirgahayu IMUD.
|
Persiapan @Hotel Transit Pasuruan |
|
Paiton |
|
Baluran Situbondo |
|
Watu Dodol Banyuwangi |
|
Pelabuhan Ketapang menuju Bali |
|
@ hotel Pop Bali |
|
Sunset selat Lombok |
|
Desa Pujut arah ke Sasak Sade |
|
Desa adat Sasak Sade |
|
Kuta Mandalika |
|
Pantai Tj. Aan |
|
Pohon purba Sambelia |
|
Hotel Fizz Mataram |
|
Tugu Giri Menang Square Lombok |
|
Lembar |
|
Hotel Pop Denpasar |
|
Pantai Yehleh Jembrana |
|
Nginep di mana ya di Jember |
|
@ Hotel Asri Jember, go to Bromo |
The Team
|
Bro Dodo |
|
Bro Eko |
|
Bro Rudi Virang |
|
Bro Arise |
|
Bro Jun Imud sjt60 |
|
Bro Ariskan |
|
Bro Ali |
|
Bro BgX |