Welcome to the jungle


Selamat datang di blog IMUD, komunitas para penggemar turing roda dua di Balikpapan. Bebas tanpa ikatan namun lekat dalam persaudaraan. So, let's fire up the engine. Burn the wheels. Ride with pride and respect.

It's not about what you ride. It's not about what you wear. It's not about what you do. It's about BROTHERHOOD.

If you want to GO FAST, go alone.
If you want to GO FAR, GO TOGETHER
- Robin Jones Gunn -

























Friday 20 May 2011

IMUD to sangatta

Setelah sempat tertunda, akhirnya tanggal 21-22 May, IMUD keluar sarangnya kembali untuk menyambangi daerah asal sang buaya pemangsa – Sangata, walau hanya berkekuatan 7 personnel, Dodo , Soli, Adi, Ali, Junaidi, Saiful dan Wawan plus rider pulsar merah -  kang Dedih Durahman yang mengantar hingga Samarinda.

Start jam 8.30 pagi dari ruko Bhumi Nirwana menuju Samarinda. Tak seperti yang direncanakan, ternyata Samarinda terjadi kemacetan parah. Alhasil sekitar jam 12.30 baru bisa meluncur meninggalkan Samarinda menuju Bontang. Singgah di RM Kenari jalan raya Samarinda-Bontang untuk makan siang sambil tak lupa  update status facebook hehehe...Kemudian melanjutkan perjalanan ke Sangata hingga sekitar jam 6 sore tiba di perumahan Pertamina Sangata untuk rehat sekaligus silaturahim dengan adiknya Bro Jun. Untuk mengejar waktu, malam itu juga perjalanan dilanjutkan ke kota Sangata kurang lebih 15 km dari perumahan Pertamina, menuju rumah kakaknya Bro Ali untuk bermalam.

22 May, jam 9 pagi IMUD langsung bersiap kembali pulang kembali ke Balikpapan. Tapi sebelumnya singgah di rumah Roy di Samarinda yang sudah menyiapkan hidangan makan siang tapi baru bisa di santap malam hari. Thanks bro. Sekitar jam 7, selepas magrib perjalan dilanjutkan menuju Balikpapan.

Memang, tidak seperti yang dibayangkan turing kali ini banyak kejadian yang tak disangka-sangka yang menghambat perjalanan. Ada yang tersesat (baca: survey jalur turing  baru) hingga ke Muara Badak. Pelajaran no.17:  Jangan berpisah dari rombongan atau  turing sendirian. Saat rehat di perumahan pertamina Sangata, satu helm di atas motor yang parkir di halaman rumah raib. Pelajaran no.18: Daerah yang (dianggap) aman, ternyata bisa tidak aman. Waspadalah..waspadalah. Dalam perjalanan pulang persis di depan gerbang perum Pertamina EP Sangata, ban roda belakang tiger bro Solli kempes. Setelah bersusah payah membongkar ban, ternyata apadaya alatnya tidak memadai. Akhirnya dengan sisa-saia angin meluncur mencari tukang tambal ban yang katanya pak sekuriti sekitar 5 kiloan jaraknya. Tak sampe semenit meluncur, ternyata ada tukang tambal ban. Alhamdulillah. Pelajaran no.19: Sebelum melakukan tindakan, lebih baik dilakukan survey dulu apakah ada bengkel terdekat dengan kata lain kenali daerah sekitar. Bro Adi mengalami masalah dengan Thunder 250nya. Oli mengucur cukup deras sepanjang perjalanan sehingga tidak bisa melaju dengan kecepatan penuh. Masalah belum habis sampe disitu, box Vixion Wawan terjatuh karena braketnya patah.

Kondisi jalan menuju Sangata memang sangat menantang, dibandingkan dengan rute-rute turing sebelumnya. Selain tikungan dan tanjakan juga lubang-lubang yang cukup banyak dan dalam yang menuntut konsentrasi tingkat tinggi dan kehati-hatian extra. Apalagi ditambah dengan turun hujan. Tapi alhamdulillah semua tiba dengan selamat. Good job brothers.


















































Tuesday 3 May 2011

IMUD 1st Tour

30 July 2008, untuk pertamakalinya IMUD melakukan turing dengan tujuan pantai Tanjung Jumaly, Penajam Paser Utara. Berangkat sekitar jam 8 pagi dari ruko perumahan Bhumi Nirwana km.4,5 melalui kawasan bukit bengkirai km 38, Sepaku dan tembus di Penajam. Jalan yang tidak terlalu lebar dengan beberapa tanjakan dan kelokan cukup menantang. Apalagi beberapa ruas jalan tampak berlubang yang menuntut kehati-hatian.

Tiba di pantai Tanjung Jumlay menjelang siang. Walaupun matahari terik, toh tak menghalangi para biker IMUD untuk bersenang-senang di pantai. Bahkan sempat menantang beberapa pengunjung untuk bermain bola, walaupun akhirnya tim IMUD menderita kekalahan.

Dalam perjalan pulang menjelang sore hari menempuh jalur yang berbeda melaui jalur laut untuk kemudian menyebrang menggunakan fery sambil menyaksikan sunset. Tapi sebelumnya IMUD sempat dijamu oleh Sugiarto dengan singkong goreng yang renyah dan sambal yang nikmat. Thanks bro...