Akhirnya setelah melalui dua musim pandemi Covid 19 dan hingga kini pandemi masih belum berakhir, IMUD memberanikan diri keluar sarang. Ya tentu saja tetap dengan protokal kesehatan. Apalagi telah mendapatkan vaksin lengkap, jadi para IMUDer kali ini riding dengan pede karena menggunakan perlengkapan safety luar dalam. Walaupun hanya 4 orang IMUDer yang bisa tapi sudah cukup mengobati jiwa raga yang rindu turing keluar kota.
Kali ini ada Pakbro Jun Imud
Sjt.60 yang setia dengan si Macan Merah Honda Tiger 2000, bro Dodo tetap dengan
Suzuki Inazuma, bro Wawan yang sudah berganti dengan Yamaha Aerox. Satu lagi
IMUDer yang sudah lama menghilang kini balik lagi, Bro Ilyas dengan tunggangan baru Honda
PCX 160 bersama boncenger dan juniornya.
Jumat sore, 21 Januari 2022 jam
17.00 dibayangi rintik hujan start dari Ruko Bhumi Nirwana kemudian menyebrang
dengan ferry ke Penajam. Bro Wawan mengkonfirmasi akan menyusul kemudian.
Sandar di Pelabuhan Penajam jam 19.00 langsung gas karena Pakbro Jun sudah
menunggu di depan kantor DPRD Penajam. Alhamdulillah langit malam ini cerah,
rembulan pun bersinar menerangi jalan. Seperti biasa singgah di rest area
Warung Gandul untuk santap malam sekitar jam 21.30. Tidak lama bro Wawan muncul
juga. Kelar santap malam, lanjut perjalanan untuk bermalam di hotel Awa, Batu
Kajang.
Sabtu pagi semua biker sudah bersiap melanjutkan perjalanan. Jam 7.30 langsung gas menembus dinginnya pagi. Sepanjang jalan kabut masih cukup tebal. Tak lama sampai di perbatasan Kaltim-Kalsel. Seperti biasa rehat sejenak menikmati segarnya udara pagi sambil ngopi dan ber-selfie ria. Memasuki aspal Kalsel yang mulus dan lurus mulai tancap gas. Sebelum tengah hari rombongan sudah memasuki kota Tanjung. Bro Ilyas memisahkan diri karena harus kembali ke Balikpapan hari ini juga.
Tinggal bertiga si Macan Merah, Inazuma dan Aerox melanjutkan perjalanan meninggalkan wilayah Kalsel, Tanjung, Kelua hingga rehat makan siang di Tamiang Layang, Barito Timur. Menu sop buntut dan ayam panggang di Rumah Makan Mama Haji – Baruh Pinang Tamiyang Layang memang maknyuss…recommended. Lepas makan siang tancap gas lagi hingga tiba di Ampah rehat sejenak untuk sholat Dhuhur. Cuaca cukup panas hari ini. Memasuki kota Buntok sekitar jam 15.30 WIB…Waktu Indonesia Buntok. O ya, masuk wilayah Kalteng zona waktu menjadi WIB. Sepanjang jalan dari Tamiang Layang hingga Buntok kontur jalanan yang datar dan lurus dan aspal mulus sangat menggoda untuk gaspooolll.
Muter-muter kota Buntok sambil
mencari penginapan akhirnya pilihan jatuh ke Hotel Anna. Hitung-hitung sambil
nostalgia karena IMUD juga pernah menginap di hotel ini ketika turing ke Pontianak
tahun 2015 lalu. Malam minggu di kawasan dermaga lama di pinggir sungai Barito
sambil menikmati kapucino sachet panas.
 |
| Welcome to Buntok |
Minggu 23 Januari, selepas subuh IMUDer sudah bersiap-siap untuk pulang kembali ke Balikpapan. Meninggalkan hotel Anna Buntok sekitar jam 6 WIB. Selepas gerbang kota Buntok, langsung tancap gas hingga singgah di Ampah untuk sarapan nasi kuning di warung acil. Niatnya sih hari teakhir ini mau riding santai aja, tapi kadang-kadang tangan gatal muter gas karena jalanan yang lurus dan mulus. Tiba di Tanjung sekitar jam setengah 12 siang, istirahat sambil minum es kelapa sebelum lanjut hingga makan siang di RM Mama Tia, Jaro Tabalong. Perjalanan selanjutnya riding santai sambil menikmati pemandangan.
 |
| Waktunya pulang |
Tiba waktu magrib mampir ke masjid Agung Al-ikhlas PPU sebelum menuju pelabuhan ferry Penajam. Berhubung waktunya makan malam, sebelum menyeberang ke Balikpapan meyempatkan dulu menyantap sate di pelabuhan. Alhamdulillah, sekitar jam 22 para IMUDer sampai di rumah masing-masing dengan selamat.
See you next trip brader.
