Welcome to the jungle


Selamat datang di blog IMUD, komunitas para penggemar turing roda dua di Balikpapan. Bebas tanpa ikatan namun lekat dalam persaudaraan. So, let's fire up the engine. Burn the wheels. Ride with pride and respect.

It's not about what you ride. It's not about what you wear. It's not about what you do. It's about BROTHERHOOD.

If you want to GO FAST, go alone.
If you want to GO FAR, GO TOGETHER
- Robin Jones Gunn -

























Saturday 28 December 2019

IMUD Exploride: Jelajah Kaltara - Bagian 2

Rabu, 25 Desember. Saatnya tim kembali pulang ke Balikpapan. 
Mumpung masih di Malinau, tim menyempatkan mengunjungi desa wisata adat di Pulau Sapi Kecamatan Mentarang. Kebetulan bro Adi cs dari YVCI Malinau berbaik hati mengantarkan. Dari pusat kota desa wisata Pulau Sapi dapat ditempuh sekitar 30 menit riding. Setelah dijamu makan siang di rumah salah satu biker YVCI, tim meluncur menuju Tanjung Selor. Singgah makan malam di RM Ayam Geprek Miko yang ownernya adalah member Scoopy Bulungan, walaupun aslinya juga anak Balikpapan. Asik bertukar cerita dan pengalaman dengan brothers SOBC, tak terasa waktu sudah pukul 10 malam lebih. Tim pun pamit untuk istirahat ke penginapan.






Desa wisata adat Dayak Lundayeh - Pulau Sapi


Kantor Bupati Malinau





Kamis, 26 Desember
Sebelum meninggalkan hotel, IMUD dihibur oleh bro Ila SOBC yang ternyata selain dosen juga seorang stand-up comedian. Dari Tanjung Selor tim mampir di Tanjung Redeb, Berau untuk makan siang. Kali ini bro Fadli rekan bro Rudi yang menjamu. Sementara bro Syaiful pergi ke bengkel karena ada sedikit masalah dengan pengereman Byson putihnya. Selepas waktu Ashar, tim bergegas menuju Muara Wahau untuk bermalam.



Perbatasan Tanjung Redeb Katim  & Tanjung Selor Kaltara


Jumat, 27 Desember.
Hari terakhir tim riding dengan santai. Berangkat dari Wahau sekitar jam 10 pagi hingga rehat sholat Jumat di sebuah masjid di km 93 Desa Tepian Langsat arah menuju Sangata. Kemudian lanjut riding hingga di RM Tahu Sumedang jalan poros Bontang - Samarinda untuk rehat dan isi bensin di Pom bensin depan RM Kenari. Memasuki Samarinda hari sudah menjelang malam disambut dengan banjir di kawasan Sempaja depan gerbang perumahan Alaya. Sambil sedikit was-was menerjang banjir di tengah kemacetan jalan raya, tiba-tiba Inazuma diteriakin oleh mbak-mbak yang mengendarai sepeda motor matik. Rupanya bajunya basah kecipratan air waktu si Inazuma menyalip. Ya maaf mbak....:)

Sebelum melnjutkan ke Balikpapan, meyempatkan makan malam di rumah Bro Rudi di Bengkuring. Hampir jam 10 malam tim - minus Bro Rudi - bergegas melanjutkan perjalanan. Rehat sejenak hampir tengah malam di warung panjang KM 54. Lewat tengah malam tim tiba dengan selamat di rumah masing-masing. Alhamdulillah.

Mission accomplished.
Sampai jumpa di turing Jelajah Negeri selanjutnya.



Uyuh ding ai

KM 54






Riders:

Dodo - Suzuki Inazuma

Edy - Yamaha Nmax

Bayu - Honda CBR 250
 
Syaiful - Yamaha Byson

Rudi - Kawasaki Ninja 250
Special thanks to:

  1. Sekda Kab.Malinau, Bpk.Ernes Silvanus
  2. Danpos Perbatasan Salang dan Simanggaris, Pak Marianto, Danang dan Asraf (TDM)
  3. SOBC Bulungan: Miko, Ila, Bocil cs
  4. Ayam Geprek Miko Bulungan
  5. YVCI Malinau, bro Adi cs
  6. YVCI Sebuku, bro Arifin cs
  7. YVCI Ujung Perbatasan, bro Cahya Saputra cs 
  8. YVCI Muara Wahau, bro Luciano
  9. Brothers UnoRiders Bontang, bro Agus cs
  10. Bro Fadli


IMUD Exploride: Jelajah Kaltara - Bagian 1



Mengakhiri agenda turing IMUD 2019, selama seminggu dari tanggal 21  - 27 Desember para Imuder kali ini berkesempatan menjelajah Kalimantan Utara. Tujuan utamanya adalah perbatasan Indonesia – Malaysia di Simenggaris. Walau hanya berkekuatan 5 orang rider, tim tetap semangat gaspol. 

Sabtu, 21 Desember. Cuaca cerah. Tim telah bersiap-siap dengan tunggangan masing-masing di Koplak cafĂ©, jl.Indrakila. Sekitar jam 8.30 tim Jelajah Kaltara Bro Dodo, Suzuki Inazuma – road captain. Bro Bayu – CBR 250 sebagai sweeper. Pakbro Edy kali ini dengan Yamaha NMax dan Bro Syaiful dengan Yamaha Byson. Sedangkan Bro Rudi dengan Ninja 250 hijaunya menunggu di Samarinda. Thanks buat pakbro Sunarjadi, Bro Jali yang menyempatkan melepas keberangkatan tim IMUD Jelajah Kaltara.   Juga buat bro Sahli yang menemani riding bareng hingga Samarinda. i Target riding hari petama adalah Muara Wahau, sekitar 400 km dari Balikpapan - menurut  info mbah Gugel. Tapi kenyataannya sepertinya kok lebih jauh ya....:)
 
Rehat makan siang di RM Kenari poros Samarinda – Bontang, lanjut hingga pertigaan Bontang – Sangata. Di sana brothers UnoRiders Bontang, sudah menunggu. Terima kasih bro atas suguhan kopi dan es kelapanya. Sekitar jam 4 sore tim lanjut ke Sangata ditemani bikers UnoRiders hingga lanjut ke Muara Wahau untuk bermalam. Cuaca menjelang malam mulai mendung, jalanan naik turun dan berkelok-kelok ditambah gelap gulita para riders cukup berhati-hati untuk menarik gas. Benar saja sekitar satu jam dari Wahau, hujan disertai angin turun dengan derasnya. Terpaksa berteduh di sebuah warung menunggu cuaca agak reda. Walau masih rintik, tim riding tengah malam hingga sampai di hotel NJ untuk istirahat. Rupanya bro Luciano dari YVCI Wahau sudah memantau sejak sore hari.




bersama UnoRiders Bontang


Sangata
 

Minggu 22 Desember. Setelah ngopi di tempat bro Luciano, tim berangkat menuju Tanjung Selor melalui Tanjung Redeb yang berjarak sekitar 326 km. Cuaca cukup cerah. Tim melaju di aspal yang lumayan mulus dengan kecepatan rata-rata 70 - 80 km/jam. Sekitar waktu magrib, tim memasuki kota Tanjung Selor. Di bantu oleh bikers Scoopy Bulungan (SOBC), tim menuju penginapan Hotel Neo City di sekitar pasar induk Bulungan. Setelah makan malam nasi uduk ikan lele plus pete yang maknyus, bareng bubuhan Scoopy  ngopi di cafe Labolong tempatnya para bikers Bulungan biasa berkumpul.



YVCI Wahau



Ngopi di kafe Labolong Bulungan
 
Senin, 23 Desember tim bersiap menuju Malinau. Rute Tanjung Selor - Tanjung Palas – Sekatak kemudian melewati simpang Tana Tidung - Betayau dan finish di Malinau. Apa daya tiba-tiba hujan turun. Baru sekitar jam 9  pagi hujan mulai reda dan tim pun berangkat dengan mengenakan jas hujan. Jalanan hampir semua beraspal mulus dan lebar. Hanya di beberapa ruas tampak sedang ada perbaikan. Sekitar jam 15 tim memasuki kota Malinau. Suasana kota cukup sepi karena bertepatan menjelang Natal keesokan hari. Di sini tim menginap di Hotel Mahkota, di pusat kota Malinau. Sore dan malam hari tim sempat bersilaturahim dengan Sekda Kab.Malinau, Bpk. Ernes Silvanus yang kebetulan satu almamater dengan bro Rudi di Universitas Mulawarman Samarinda.


Selamat datang di Malainau



Bersama Bpk Sekda Malinau

Selasa, 24 Desember. Setelah semalam mengumpulkan informasi dan istirahat cukup, pagi hari tim menuju Simenggaris, perbatasan antara Indonesia –Malaysia. Cuaca pagi ini sangat mendukung. Karena jarak tempuh yang tidak terlalu jauh – sekitar 185 km, tim riding tanpa bagasi dan hanya membawa perlengkapan pokok saja. Tim berencana untuk pulang hari ke Malinau.

Ketika keluar kota menuju desa Mansalong, tim kesulitan mendapatkan bahan bakar khususnya jenis Pertamax buat Ninja tunggangan bro Rudi. Diputuskan kembali ke kota dan sempat berputar-putar mencari kios BBM. Memang di Malinau ada pompa bensin Pertamina tetapi hanya buka sebulan sekali, itupun lebih banyak habis untuk melayani kebutuhan para pengecer. Beruntung bertemu dengan bro Ade biker YVCI Malinau yag membantu mencari BBM, walaupun tidak menemukan pertamax tetapi masih tersisa beberapa jerigen pertalite untuk si Ninja. Sisanya terpaksa minum premium. 

Dari kota Malinau menuju Simenggaris melewati desa Mansalong, Lumbis, Sebuku dan Tulin Onsoy. Jalanan didominasi aspal mulus berkelok-kelok naik turun. Kadang lurus membentang. Kanan kiri dipenuhi tanaman sawit dan juga pohon-pohon hutan tanam industri dari perusahaan swasta. Ditengah perjalanan mendekati Sebuku rupanya biker YVCI sudah menunggu. Sekitar satu jam ngobrol dengan bro Arifin cs. Di pos TNI Salang, Tulin Onsay tim sempat berhenti untuk beristirahat sambil ngobrol dengan bapak-bapak TNI yang bertugas. Sambutan mereka sangat hangat jauh dari kesan angker. Bahkan kami disuguhi teh hangat. Rupanya mereka berasal dari kesatuan Yonif Raider 600  Modang yang bermarkas di Manggar Balikpapan, sehingga ketika bertemu dengan sesama warga Balikpapan rasanya seperti bertemu dengan keluarga. Bayangkan saja, mereka bertugas meninggalkan keluarga hingga 6 bulan lamanya, bahkan mungkin lebih. Salut.

Mendekati Simanggeris, kami disusul oleh 3 orang biker YVCI Ujung Perbatasan dan dipandu hingga pos GABMA Indonesia-Malaysia. Pos perbatasan ini merupakan titik terluar yang merupakan perbatan Kaltara dan Sabah, Malaysia yang dijaga oleh gabungan TNI dan TDM (Tentara Diraja Malaysia). Simangeris sendiri masuk wilayah Kab.Nunukan, walaupun terpisah oleh sungai dan untuk mencapai Nunukan harus menyeberang dengan kapal melalui pelabuhan Sungai Ular. Puas rasanya bisa mencapai titik perbatasan NKRI-Malaysia ini. Sekali lagi, salut dan salam hormat kami buat TNI yang setia menjaga kedaulatan NKRI.  
  
Setelah puas ngobrol dengan bapak-bapak petugas TNI dan juga TDM, serta jeprat-jepret sana sini, sekitar jam 5 sore tim bergegas kembali ke Mainau dan tiba sekitar jam 9 malam.   


YVCI Sebuku







Komandan Pos Salang




TNI & TDM





IMUD & YVCI Ujung Perbatasan






 







 

Tugu perbatasan





 


Bersambung ke Bagian 2.....