Welcome to the jungle


Selamat datang di blog IMUD, komunitas para penggemar turing roda dua di Balikpapan. Bebas tanpa ikatan namun lekat dalam persaudaraan. So, let's fire up the engine. Burn the wheels. Ride with pride and respect.

It's not about what you ride. It's not about what you wear. It's not about what you do. It's about BROTHERHOOD.

If you want to GO FAST, go alone.
If you want to GO FAR, GO TOGETHER
- Robin Jones Gunn -

























Tuesday 29 March 2016

IMUD goes to Labuhan Cermin - Berau

Tuntas juga IMUD menyambangi empat penjuru mata angin Kalimantan Timur. Setelah sekian lama di rencanakan, akhirnya biker IMUD menjejakan roda-roda sepeda motornya di tanah Berau sekaligus merasakan air dua rasa di Labuhan Cermin, Biduk-Biduk. Walaupun sekarang era digital, turing kali ini bisa dikatakan sangat manual. Hanya berbekal ingatan peta dari mbah Google, tanpa GPS dan radio komunikasi. Mengandalkan petunjuk jalan seadanya dan arahan penduduk sekitar yang kadang jauh dari  akurat.

Dilepas oleh Pakbro Widdi, Sunarjadi, Bayu, dan Cak Wok – rekan baru biker Halliburton, 5 orang biker IMUD, Dodo-Inazuma, Junaidi Imud Sejati-Tiger revo, Rudi Zul Virang- Vixion Hirang, Wawan – Vixion, Edy – Vixion,  Kamis malam, 24 Maret selepas magrib meluncur menuju pemberhentian pertama di Bontang. Sebelumnya, pagi hari bro Untung dengan  Vixion MU merah dan bro Ilyas plus sang istri –mbak Atin sebagai boncenger dengan CB Streetfire hitamnya telah terlebih dahulu menuju Bontang. Singgah makan malam di Loop Corner, jl.Juanda Samarinda sebelum menuju Bontang untuk mermalam di hotel NG dekat simpang Bontang-Sangata.

Keesokan hari, pagi-pagi semua biker telah bersiap-siap. Cuaca sangat cerah. Seperti biasa, setelah briefing singkat dan berdoa tim langsung meluncur ke TKP yaitu Labuhan Cermin. Perkiraan dalam kepala tim akan tiba di TKP sore atau malam hari. Rehat di Sangata, kemudian lanjut hingga makan siang di sebuah rumah makan di km 105 jalan poros Muara Wahau – Sangkulirang. Masuk magrib di kecamatan Kelay hujan turun lumayan deras. Sambil menunggu hujan reda sekalian makan malam dan isi bahan bakar kendaraan. Sepertinya hujan tak ada tanda-tanda mereda. Tim pun kembali melanjutkan perjalananan walaupun harus menerjang hujan. Jalan berliku-liku naik turun bak roller-coaster. Kabut mulai turun menghalangi pandangan mata rider Inazuma yang kali ini sebagai Road Captain. Dengan jarak pandang yang sangat terbatas, terpaksa para rider berjalan merayap dengan kewaspadaan tinggi menghindari lubang-lubang jalanan yang tertutup air. Jalanan memang sebagian besar beraspal mulus tetapi beberapa bagian rusak parah penuh lubang-lubang menganga. 

Waktu hampir tengah malam, ketika sadar ternyata beberapa rider telah terpisah. Di depan Bro Dodo, Rudi dan Wawan berhenti. Tiba rombongan kedua ternyata sang Sweeper – Jun Imud Sejati belum nampak juga. Sempat terlintas firasat buruk…jangan-jangan….Hape di tengah hutan sama sekali tak berfungsi. Akhirnya dua rider Dodo dan Wawan kembali untuk mencari. Alhamdulilah…akhirnya ketemu juga. Ternyata tiger revo mengalami ban bocor. Sabtu dini hari memasuki kota Tanjung Redeb…lho….berarti salah jalur nih. Beruntung ada dua orang brother vixion yang kebetulan lewat. Ternyata Labuhan Cermin masih berjarak 6 jam perjalanan lagi. Oya…disini jarak tempuh identik dengan jam bukan kilometer. Waktu telah menunjukkan jam satu lewat. Diputuskan untuk bermalam di kota Tanjung Redeb.
Pagi hari badan masih terasa pegal. Mata juga masih terasa berat untuk dibuka. Akibat salah jalur, skedul molor satu hari. Rapat darurat dilakukan untuk memutuskan apakah melanjutkan ke tujuan awal atau kembali. Ok, diputuskan lanjut ke Biduk-biduk lewat Talisayan. Setelah empat jam perjalanan melewati jalanan penuh lubang, tiba di Talisayan sekitar waktu ashar. Memasuki Biduk-Biduk disambut  pemandangan pantai dengan deretan pohon kelapa dan langit senja, rasanya segala penat tiba-tiba menghilang. Beberapa penginapan tampak ramai dan fullbook. Beruntung masih ada kamar tersedia di penginapan Meranti.

Hari minggu pagi, tiba saatnya ke Labuhan Cermin dengan naik kapal penyebrangan dari pelabuhan. Jarak tempuh ke danau Labuhan Cermin hanya sekitar 15 menit. Ternyata sudah ada lumayan banyak pengunjung yang tiba lebih dahulu. Semakin siang semakin banyak yang datang. Setelah puas jepret sana jepret sini dan berenang merasakan sejuknya air dua rasa Labuhan Cermin, tim segera kembali ke penginapan untuk bersiap-siap kembali ke Balikpapan. Beruntung bro Rudi virang berkenalan dengan dua lady biker, Lulu dan Olvi yang akan pulang menuju Sangata melalui jalur alternatif melalui Sangkulirang-Bengalon. Jam 12 siang tim berangkat dipandu Lulu yang berboncengan mengendarai Honda Varionya. Jalur Biduk-biduk-Batu Putih-menuju Sangkulirang melewati jalur perkebunan sawit. Jauh dari bayangan, 40 kilometer lebih jalanan tanah berbatu naik turun gunung memaksa para rider berjalan dengan kecepatan tak lebih dari 30 km/jam. Hasilnya, si Virang mengalamai kerusakan bearing roda belakang dan  harus diperbaiki di bengkel di Pelawan, sekitar dua kilometer arah pelabuhan penyebrangan. Cukup lama menunggu giliran untuk diseberangkan karena tinggal satu kapal yang melayani. 

Tiba di seberang menuju Sangata perjuangan masih berlanjut karena ternyata aspal jalan raya yang sudah lenyap tak berbekas meninggalkan bebatuan dan lubang-lubang. Makan malam di daerah Kaubun. Tiba di Sangata sekitar jam dua dini hari. Thanks to Lulu. Akhirnya tiba kembali di hotel NG Bontang hampir setengah 4 pagi.

Etape terakhir Bontang-Balikpapan jadi terasa ringan. Lewat tengah hari tim meninggalkan Bontang. Singgah makan siang di RM Kenari km 40 Bontang- Samarinda. Memasuki Samarinda posisi Road Captain diserahkan ke bro Rudi Virang yang memandu menghindari jalur kemacetan kota Samarinda melalui jembatan Mahulu. Jam 16.30 rehat di km 54 kemudian lanjut hingga finish di ruko Bhumi Nirwana satu jam kemudian.

Balikpapan - Samarinda - Bontang – Sangata - Wahau  - Tanjung Redeb - Biduk-biduk  -Sangkulirang - Sangata - Bontang - Samarinda - Balikpapan, 1500 km lagi telah dilewati.

Mission accomplished.

Day 1: Berangkaaat

  
Briefing @Ruko Bhumi Nirwana


Makan malam @ Loop Corner Jl.Juanda, Smd

Rehat sebelum Bontang


@Hotel NG Bontang


Sangata

Jalan poros Muara Wahau-Sangkulirang


view arah Kongbeng

Menunggu hujan reda


Day 2: Tj.Redeb - Labuhan Cermin, Biduk-biduk

@Tj.Redeb



Keraton Sambaliung, Tj.Redeb

Menuju Biduk-biduk






Senja @ Biduk-Biduk





Welcome



Day 3: Labuhan Cermin, air dua rasa


Sunrise @ Biduk-biduk




Penginapan Meranti








Dermaga


Ke Labuan Cermin






















Sebelum pulang





Day 4: Welcome home



Mission accomplished



nih vidionya...