Welcome to the jungle


Selamat datang di blog IMUD, komunitas para penggemar turing roda dua di Balikpapan. Bebas tanpa ikatan namun lekat dalam persaudaraan. So, let's fire up the engine. Burn the wheels. Ride with pride and respect.

It's not about what you ride. It's not about what you wear. It's not about what you do. It's about BROTHERHOOD.

If you want to GO FAST, go alone.
If you want to GO FAR, GO TOGETHER
- Robin Jones Gunn -

























Monday 24 July 2017

Mini Turing Tanjung 2017

Judulnya mini turing. Iya, soalnya turingnya hanya berdua saja, Dodo Inazuma ditemani pakbro Jun Imud Sejati dengan Tiger merahnya. Tujuannya adalah Tanjung Kalsel sekaligus mengecek kabar burung kalo jalur menuju perbatasan Kaltim Kalsel sudah mulus dan juga mengobati kangen turing karena puasa dan Idul Fitri.

Sabtu 22 Juli jam 7 teng, dua biker IMUD langsung meluncur ke penyebrangan fery Kariangau. Karena hanya berdua dan jalanan relatif lengang dan mulus walopun di beberapa tempat masih banyak lubang-lubang dan juga pekerjaan pelebaran, jadi cukup leluasa menarik gas dan melaju tanpa hambatan. Tiba di Kuaro untuk beristirahat eh ternyata warung Gandul masih tutup sejak Lebaran. Tancap gas lagi langsung menuju perbatasan dan tiba sekitar waktu Dhuhur. Eh...berhubung nggak ada nasi, makan siang sementara cukup Indomie goreng dan rebus saja. 

Memasuki Tanjung sebelum jam 3 sore langsung makan di RM Bebek Kalijo. Tiba di hotel Indiana untuk beristirahat, ternyata listrik sedang mati.  Hingga menjelang Isya listrik baru menyala.

perbatasan Kaltim Kalsel, tulisannya hilang

welcome to Tanjung
 

Minggu 23 Juli, udara pagi masih segar. Jam 6 pagi bersiap untuk kembali ke Balikpapan. Sebelumnya tentu saja sarapan nasi kuning di seberang bunderan tugu obor ikon kota Tanjung. Di tengah perjalanan ada petunjuk tempat wisata Gunung Karamu yang cukup menarik berjarak sekitar 5 km dari jalan raya. Berhubung waktu masih pagi langsung saja berbelok menuju TKP. Ternyata tempatnya di tengah hutan dan mendaki melalui sela-sela pepohonan, sekitar 500 meter dari jalan besar. Untungnya jalan setapak sudah disemen walopun hanya cukup untuk satu motor.  Cukup menantang sih untuk motor gambot macam Inazuma dan Tiger dengan bagasi kanan kiri. Karena masih pagi belum ada pengunjung yang datang. Tapi untungnya ada warung minuman yang sudah buka. Dari menara pandang terlihat pemandangan deretan perbukitan nan hijau yang masih diselimuti kabut.

Ketika mau pulang bertemu dengan Pakbro Bahtiar petugas tempat wisata itu yang ternyata pernah tinggal di Gunung Pipa Balikpapan. Dari obrolan dengan Pakbro Bahtiar, ternyata kawasan wisata Gunung Karamu yang terletak di desa Teratau, kec. Jaro, Tabalong  itu baru dibuka saat Lebaran 2017 ini dan dikelola oleh masyarakat desa. Waktu yang paling baik ke puncak Karamu ketika matahari terbit dan sore hari ketika matahari terbenam. 

Setelah berpamitan kembali tancap gas ke Balikpapan. Alhamdulillah sore hari sudah tiba kembali di rumah dengan selamat.


hotel Indiana


 


mendaki








 



jalan masuk menuju puncak Karamu



bersama Pakbro Bahtiar





jalan mulus beton





puncak Gunung Rambutan